?
- Agama Buddha itu apa sih? Agama buddha adalah agama kesadaran. Agama buddha mengajarkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Agama buddha memberikan perombakan sifat jiwa dalam sikap/perilaku dan memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan. Agama buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat, tiada sesuatu yang muncul tanpa alasan. Berusaha selalu berpikir positif terhadap kondisi yang dialami/dihadapi.
- Kok banyak sekali aliran/sekte agama buddha di Indonesia? Yang terbaik yang mana? Yang diakui pemerintah kurang lebih ada 14 aliran/sekte yang tergabung dalam Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) serta ada juga PERMABUDHI. Bicara yang terbaik tergantung persepsi masing-masing. Masing-masing aliran mempunyai keyakinan tersendiri terhadap ajaran yang dipahami, yang terpenting dapat menerapkan ajaran buddha dalam diri sendiri dan bermanfaat bagi keluarga, lingkungan serta negara (tanah air) dan sebagainya.
- Apa saja 14 aliran/sekte yang ada di WALUBI? PBDNSI, MAPANBUMI, MAJUBUTHI, PSBDI, KASOGATAN, MATRISIA, MAHABUDHI, LKBI, MAJUBUMI, Madha Tantri, MAJABUDTI, MAJABUMI TS, MBMI, MABGI. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di website walubi.or.id atau data di kementerian agama RI.
- Meditasi dalam agama buddha seperti apa sih? meditasi disebut juga samadhi, yaitu pemusatan pikiran atau konsentrasi terhadap suatu hal. Meditasi dalam agama buddha kebanyakan yang dilihat/diyakini adalah dengan posisi bersila dan memejamkan mata. Meditasi dalam agama buddha juga berbeda-beda, tergantung dengan sekte/aliran, ada meditasi duduk, gerak, berjalan, bersuara. Inti dari meditasi adalah memusatkan pikiran/konsentrasi terhadap suatu hal.
- TUHAN agama buddha apa sih/siapa sih? jawaban dapat dilihat dari blog/web ini mengenai konsep ketuhanan atau pertanyaan mengenai tuhan.
- Apakah semua tempat ibadah umat buddha selalu berwarna MERAH? tidak selalu, tergantung aliran/sekte. Warna merah umumnya digunakan oleh umat buddha Tridharma. Warna Krem atau coklat atau warna alami juga sering digunakan untuk vihara aliran/sekte tertentu.
- Kok ada patung/rupang buddha berbeda-beda, ada yang seperti rambut melingkar dan seperti topi/rambut keatas? Ya. Ada rupang/patung seperti rambut melingkar umumnya dari Tiongkok atau jepang, tetapi rupang/patung dari Thailand/srilangka seperti topi/cuncungan. Pembuatan rupang/patung banyak dilakukan pada 1000 – 2000 tahun setelah buddha sakyamuni moksya/meninggal.
- Apakah agama buddha mengajarkan vegetarian? Ya, ada beberapa aliran/sekte mengajarkan vegetarian, tetapi tidak diharuskan. Tidak semua umat buddha melakukan vegetarian/cia cai.
- Apakah umat buddha menyembah patung/rupang? Umat buddha tidak menyembah patung/rupang, rupang/patung tersebut hanya sebagai simbol saja. Tanpa rupang/patung buddha umat buddha dapat melakukan sembahyang/doa. Untuk informasi saja, tidak semua aliran/sekte agama buddha menggunakan patung/rupang sebagai objek pemujaan, ada juga yang berupa tulisan, gambar atau foto. Kok ada beberapa Wihara yang banyak patungnya? Patung yang banyak itu biasanya di Bio/klenteng bukan Wihara, aliran agama buddha Tridharma terkadang masih berdoa juga disana (aliran lainnya tidak), di Theravada atau buddhayana biasanya hanya patung buddha Sakyamuni, di Niciren Syosyu menggunakan tulisan tangan yang disebut Gohonzon (tidak berupa patung/rupang).
- Apakah umat buddha menghormati umat beragama orang lain? Ya, sangat menghormati.
- Apakah ada syarat-syarat untuk menjadi seorang buddhist? kalo di islam dengan menyebut kalimat syahadat, di kristen dibaptis ? kalo di buddha ? Sebenarnya tidak ada syarat untuk menjadi seorang buddhist, percaya agama buddha, jalankan ajaran buddha, belajar dan praktikan ajaran dalam kehidupan sehari-hari. 3 hal (percaya, laksanakan, belajar) sudah mencerminkan sebagai umat buddha. Tetapi ada beberapa aliran/sekte yang memberlakukan tata cara tertentu sebagai syarat untuk menjadi buddhist, tetapi tidak mengikat (boleh dilakukan, tidakpun tidak masalah).
- Apakah dibolehkan berdoa untuk wanita di masa menstruasi/haid? Sangat dibolehkan, berdoa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Tidak ada kata dilarang meskipun sedang masa haid, tidak dikatakan kotor, hal tersebut adalah hal yang wajar pada seorang wanita. Kotor atau tidak kotor dalam agama buddha adalah perbuatan/tindakan yang dilakukan sehari-hari, apakah mencerminkan tindakan yang buruk/tidak baik ataukah tindakan yang baik/bijak.
- Kenapa ya, agama buddha adem ayem di Indonesia? jarang sekali terjadi konflik? Pada umumnya, masyarakat/orang-orang menyimpulkan agama buddha di Indonesia adem ayem/biasa-biasa aja. Konflik pasti terjadi dalam suatu organisasi, baik itu organisasi keagamaan atau lembaga. Terjadinya konflik umumnya terjadi didalam agama buddha itu sendiri (tidak meluas), untuk konflik di luar organisasi keagamaan umumnya jarang terjadi, bila terjadi pun, dikarenakan oknum tertentu yang melakukan tindakan/perbuatan yang tidak sesuai ajaran sang buddha atau memiliki tujuan-tujuan tertentu.
- Apakah dibolehkan umat non-buddhist bermain/berkunjung divihara atau bahkan berdoa di vihara? untuk berkunjung/bermain atau sekedar ingin tahu sangat dibolehkan/tidak ada larangan. untuk berdoa divihara, ada beberapa vihara membolehkan adapun yang tidak diperbolehkan, tergantung aliran/sekte. walaupun diperbolehkan itu pun tidak diruangan untuk sembahyang/meditasi.
- Apakah umat buddhist diperbolehkan menyumbang untuk organisasi keagamaan lain selain buddha? misalnya pembangunan masjid atau gereja, ataupun untuk yayasan serta pondok pesantren? Sumbangan/Dana paramita tergantung dari pribadi masing-masing, inti berdana adalah memutuskan sifat keserakahan diri sendiri dan memberikan kebahagiaan untuk orang banyak. Beberapa organisasi keagamaan buddha ada yang membolehkan adapun yang tidak diperbolehkan. Kesimpulan penulis dalam hal ini, dapat dikatakan 50:50 dalam hal menyumbang untuk organisasi keagamaan lain.
- Apakah umat buddha juga berpuasa (uphosata – pali)? Ada yang iya ada juga yang tidak (tidak mengikat/tidak diharuskan) – tergantung pula pada aliran/sekte. Puasa dalam agama buddha berbeda dengan puasa yang dilakukan umat Islam. Dalam agama buddha, lebih dikenal dengan latihan delapan aturan kemoralan (Atthasila). Dapat dilakukan kapanpun walaupun ada pula yang melakukan puasa pada tanggal 1, 8, 15 dan 25 pada penanggalan lunar.
- Apakah umat buddha melakukan bakti sosial? Tentu Saja, selain bakti sosial/kerja bakti, juga melakukan kegiatan rutin seperti donor darah di seluruh indonesia (khusus umat NSI – Donor darah dilakukan disetiap kota di Indonesia) dan juga sebagai pendonor mata bila ada umat yang meninggal.
- Kenapa ya, umat Buddha di Indonesia saat ini masih sedikit dibandingkan Islam dan Kristen? Ya, saat ini jumlah umat Buddha khususnya di Indonesia masih terbilang rendah dibanding umat Islam dan Kristen. Tetapi di dunia, agama buddha adalah agama yang banyak dianut dan termasuk dalam 5 agama besar dalam hal penganut/pemeluk. Agama Buddha adalah agama kesadaran dan agama itu adalah pilihan pribadi masing-masing tanpa paksaan, sesuai akar bakat atau pola pikir, sesuai pengetahuan serta adat istiadat. Umat buddha tidak mengajak orang lain untuk menjadi umat buddha, selain hak/pilihan dalam beragama juga kesadaran orang tersebut dalam menerima ajaran (saat ini (umumnya), umat buddha di Indonesia adalah umat yang berasal dari anak, saudara serta kerabat). Kuantitas tidak terlalu diprioritaskan dalam agama buddha, tetapi kualitas dan penerapan hal positif dalam kehidupan sehari-hari yang diutamakan.
- Kenapa umat buddha kalo berdoa pakai Hio/Shio ? Hio/Shio merupakan pelengkap saja (bagian dari Tata Cara). Tanpa hio/shio pun berdoa tetap dapat dilakukan. Jenis-jenis hio/shio pun beragam ada yang panjang dan pendek, ada yang wangi ada juga yang tidak wangi.
- Kenapa di Vihara kadang-kadang ada lilin yang besar sekali? Maknanya apa? Ya, ada beberapa Vihara yang menggunakan lilin besar umumnya Tridharma. Lilin besar atau kecil sebenarnya memiliki makna yang sama, yaitu sebagai penerangan pada diri sendiri ataupun keluarga (orang terdekat) dalam menjalani kehidupan, makna lainnya bisa simbol dari semangat, menebar manfaat bagi lingkungan sekitar serta ada juga mengartikan tidak ingin redup dalam usaha. Apakah tidak sayang membakar lilin sebesar itu? Ya, bila ditinjau dari harga, lilin itu bervariasi dalam hal harga ada yang 1000 bahkan ada yang 30 jutaan, memang alangkah baiknya lilin besar itu dapat digunakan untuk kepentingan lain yang lebih baik/bermanfaat. Apakah klenteng dan bio merupakan tempat ibadah agama buddha? tempat ibadah agama buddha biasanya kuil, wihara dan cetya. untuk klenteng dan bio biasanya digunakan umat khong hu cu dan tao, ada juga umat buddha tridharma yang menggunakan klenteng atau bio.
- Kok jarang sekali bahkan tidak pernah saya lihat, umat buddha berDEMO? Ya, memang umat buddha hampir tidak pernah melakukan aksi DEMO. Biasanya aksi demo yang dilakukan umat buddha berbeda yaitu kearah aksi yang lebih positif yaitu aksi jalan sehat, bakti sosial serta donor darah.
- Apakah ajaran agama buddha dan hindu itu sama ataukah berbeda? Bila dari segi ajaran tentu saja berbeda walaupun terdapat konsep yang sama, agama buddha dan hindu memang berasal dari sama-sama golongan arya dharma.
- Apa sih warna jubah untuk bhikhu/i? Warna jubah umumnya saffron (oranye kekuning-kuningan) tetapi tergantung juga negara yang disesuaikan dengan adat atau terkait kesopansantunan, ada juga jubah warna merah, putih dan abu-abu dan hitam. Semua jubah memiliki makna masing-masing.
- Apakah ada tempat/tanah suci dalam agama buddha? Misalnya islam ke Mekkah atau kristen ke Jerusalem? Tidak ada, Dalam agama buddha umumnya tidak berpandangan/berpikir demikian, tanah suci atau tanah kotor dalam agama buddha tergantung dari penggunaannya, apakah penggunaannya untuk hal-hal yang baik atau hal-hal yang buruk. Misalnya, ada bangunan tidak terpakai tetapi digunakan untuk tempat ibadah seperti Vihara, dapat juga dikatakan bahwa ditempat itu/tanah itu menjadi tempat suci/tempat yang baik, dan sebaliknya misalnya dulunya tempat ibadah tetapi banyak digunakan untuk tempat berjudi dan bergosip, maka tempat itu dapat dikatakan sebagai tempat yang kotor/kurang baik. Secara umum, umat buddha hanya berkunjung ketempat-tempat yang bersejarah (dharmayatra) seperti tempat kelahiran, tempat pencapaian kesadaran buddha atau tempat meninggal/moksyanya sang buddha, tetapi tempat itu tidak dikatakan sebagai tanah suci.
- Banyak beredar skripsi/tesis mengenai riset/penelitian mengenai agama buddha? yang membuat non-buddhis, apakah bahan tersebut benar adanya? apakah penelitiannya berdasarkan kajian ilmiah beserta praktik/kunjungan ke Vihara? Ya, banyak/sebagian besar hasil skripsi/tesis/disertasi mengenai agama buddha dikaji berdasarkan buku, jurnal dan literatur dari internet bahkan bersumber dari instruksi pembimbing/supervisor. Memang kenyataannya untuk tanya jawab dan keingintahuan mengenai ajaran secara wawancara/kunjungan serta angket jarang sekali dilakukan. Rata-rata penelitian dilakukan melalui kajian literatur. Kebenaran/keabsahan dari content/isi skripsi/tesis perlu ditelaah lebih mendalam lagi, karena isi tergantung dari pemaparan si penulis dan persetujuan pembimbing. Untuk melihat atau mencari tahu lebih detail mengenai skripsi/tesis/disertasi agama buddha yang cukup valid dapat ditemui di STAB (Sekolah Tinggi Agama Buddha). Untuk ajaran mahayana khususnya ajaran Niciren Syosyu terdapat di STAB Samantabadra.
- Mengapa di dalam agama buddha, bila meninggal ada yang dikubur ada juga yang di bakar/kremasi? Apakah kremasi lebih baik dilakukan dibandingkan dikubur/dimakamkan? Dalam agama buddha, bila seseorang meninggal dapat dengan cara dikubur/dikremasi, terkadang seseorang sebelum meninggal menghendaki dikubur, ada juga yang menghendaki di kremasi saja, terkadang kebijakan dari pihak keluarga besar yang memutuskan untuk dikubur/dikremasi. Dua hal tersebut (dikubur – dikremasi) diperbolehkan dalam agama buddha. Mengenai manakah yang terbaik antara dikubur/dikremasi, dalam agama buddha keduanya baik. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
- Apakah kelebihan dan kekurangan dikubur/dimakamkan dengan dikremasi/dibakar? Secara umum, kelebihan dari dimakamkan adalah pihak yang ditinggalkan/keluarga mendiang dapat datang/berkunjung ke kuburan, dapat berdoa, membersihkan, dan selalu ingat dengan mendiang. Kekurangannya adalah terkadang dari pihak keluarga saling iri/membicarakan satu sama lain untuk membersihkan kuburan. Kelebihan kremasi adalah pihak keluarga mendiang cukup mendoakan seseorang yang sudah meninggal, tidak menambah lahan untuk pemakaman. Kekurangan kremasi, terkadang pihak keluarga mendiang ingin mengingat kembali/kangen mengenai sosok yang sudah meninggal, terpikir untuk datang bila ada kuburannya. Biaya kremasi yang cukup mahal juga salah satu kekurangan kremasi serta tempat untuk kremasi/krematorium masih sedikit dan membutuhkan jarak yang cukup jauh.
- Apa sih arti Namo Buddhaya yang sering saya dengar saat ceramah/diskusi/awal pertemuan/bertemu sesama umat buddha/dll? Di Indonesia, Namo buddhaya adalah ucapan salam dalam agama buddha, artinya terpujilah sang buddha. Makna Namo Buddhaya sendiri adalah penghormatan seseorang terhadap sang buddha yang telah merealisasikan pencerahan agung, ungkapan ini umumnya digunakan sebelum membabarkan dharma. Saat ini salam umum yang digunakan adalah Sotthi hotu: berarti semoga kesejahteraan ada pada Anda/-sekalian. Tetapi pada umumnya salam dalam agama buddha seperti biasa, dengan menyebut selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan selamat malam.
- Apa saja simbol-simbol agama buddha? Simbol agama buddha dapat berupa Arca Buddha, Stupa, Cakra (melambangkan jalan mulia berunsur delapan), Bunga teratai (melambangkan kesucian dan sebab akibat), pohon bodhi (melambangkan penerangan sempurna/kesadaran buddha), jejak kaki buddha (lambang kehadiran buddha untuk mengajarkan dharma di dunia), bendera buddhis (biru, kuning, merah, putih, jingga), Swastika (lambang kebaikan, keuntungan, kebahagiaan, kesejahteraan, dan panjang umur; artinya menjadi baik) .
- Apakah mengucapkan salam untuk agama selain buddha diperbolehkan, sebagai contoh Assalamualaikum wr.wb, Shalom, Om swastiastu, Wei De Dong Tian, dll? Tentu boleh, tidak dilarang. Bagaimana dengan mengucapkan selamat hari raya kepada umat non-buddhis, apa juga diperbolehkan? Tentu boleh, juga tidak dilarang dan belum ada aturan spesifik mengenai hal tersebut. Umat buddha mengucapkan selamat natal, selamat idul fitri, selamat hari raya nyepi dan selamat hari raya imlek merupakan hal yang wajar yang merupakan salah satu bentuk dari kerukunan antar umat beragama/toleransi, karena bagi umat buddha tidak mengganggu keimanan dan keyakinan terhadap ajaran.