Ichinen Sanzen
Pengertian ichinen secara kasar/garis besarnya adalah kurun waktu yang amat singkat, bahkan jauh lebih cepat daripada waktu yang diperlukan untuk menjentikkan ibu jari dengan jari tengah. Sedangkan sanzen adalah 3000 gejala.
Maka ichinen sanzen adalah keadaan jiwa kita dalam kurun waktu yang amat singkat yang dapat mewujudkan ke 3000 gejala.
Kemudian ichinen sanzen dibagi menjadi 6 aspek:
- Ichinen yang mencakup Shiki Shin Funi, artinya keadaan jiwa yang sebagaimana terwujud pada jasmaninya dan keadaan jasmaninyapun mempengaruhi rohani
- Ichinen sumber karma baik dan karma buruk, artinya karma yang dibuat baik dari badan, mulut ataupun pikiran tergantung ichinen kita dan ini yang membuat/menentukan nasib kita
- Ichinen yang mencakup Esho Funi, artinya merubah lingkungan dengan cara merubah jiwa kita sendiri
- Ichinen mencakupi In ga Guji, artinya ketentuan nasib adalah kumpulan hal-hal yang dilakukan pada waktu-waktu saat ini
- Ichinen kepercayaan kepada gohonzon, artinya dengan hati yang sungguh-sungguh percaya kepada gohonzon maka kita dapat mewujudkan ke 3000 gejala
- Ichinen adalah Nammyohorengekyo yang terletak ditengah-tengah gohonzon, artinya huruf Nammyohorengekyo pada gohonzon mewujudkan/menggambarkan ichinen, sedangkan nama-nama boddhisatva yang terdapat pada gohonzon menggambarkan ke 3000 gejala.
Tapi keenam hal tersebut bukan berdiri sendiri-sendiri, melainkan satu kesatuan yaitu ichinen sanzen atau merupakan hukum-hukum yang berlaku dalam alam semesta.
Kanjin No Honzonsho
Empat makna dari Kanjin No Honzonsho adalah:
- Waktu (Ji), yaitu waktu munculnya sang buddha
- Perilaku (O), yaitu perilaku sang buddha yang sesuai dengan bakat manusia
- Bakat (Ki), yaitu bakat manusia yang merasakan kemunculan sang buddha
- Hukum (Ho), yaitu hukum yang dijelaskan oleh sang buddha
Peralihan zaman dalam pelaksanaan hukum agama buddha
Perubahan bentuk pelaksanaan agama buddha pada setiap zaman dan yang membagi ketiga zaman syoho, zoho dan mutakhir dharma (teori kelima 500 tahun)
- 500 tahun awal zaman syoho disebut Gedatsu Kengo
- 500 tahun akhir zaman disebut Zenjo Kengo
- 500 tahun awal zaman Zoho disebut Dokuju Tamon Kengo
- 500 tahun akhir zaman Zoho disebut Tazo Toji Kengo
- Dan 500 tahun awal zaman Mutakhir dharma disebut Tojo Gonsyo
Keterangan:
- Gedatsu Kengo berarti pada zaman itu pasti banyak orang-orang yang menjalankan pertapaan agama buddha, sehingga banyak orang-orang yang mencapai kesadaran (Gedatsu). ‘Kengo’ itu berarti kokoh, perkasa, dan pasti.
- Zenjo Kengo adalah zaman dimana orang-orang giat dalam pertapaan meditasi untuk menenangkan hati melalui ajaran mahayana, sehingga pada zaman ini tersebarlah ajaran semi mahayana dan muncul guru-guru besar agama buddha, seperti Tenjin dan lain-lain
- Dokuju Tamon Kengo adalah zaman ajaran yang mengutamakan pembacaan sutera dan mendengarkan khotbah-khotbah.
- Tazo Toji Kengo adalah zaman dimana orang-orang mendirikan banyak menara dan kuil atau dapat dikatakan sebagai suatu zaman dimana orang-orang lebih mementingkan segi luar dan formalitas daripada kesempurnaan isi berupa penuntutan agama buddha dan usaha pertapaan
- Tozo Gonsyo adalah zaman dimana agama buddha mengalami kemunduran, oleh karena paham yang mengutamakan formalitas atau pun pembangunan menara dan kuil dari zaman Zoho, maka para penganut agama buddha menjadi lupa akan tujuan kepercayaan yang murni dan dikuasi oleh keinginan jahat untuk mencapai nama biak dan keuntungan diri sendiri, sehingga agama buddha yang sesungguhnya mulai lenyap dari masyarakat. Berarti zaman yang demikian adalah suatu zaman dimana keadaan jiwa orang-orangnya tidak dapat lagi dibimbing kepada kesadaran yang benar dengan agama buddha. Ini sama halnya dengan mendidik seorang anak, dimana pada waktu kecil anak ini masih dapat menerima kisah-kisah perumpamaan yang sederhana, namun bilamana ia mencapai masa remaja maka ia tidak dapat lagi menerima perumpamaan-perumpamaan seperti itu, bahkan menentangnya.
SANJU HIDEN SHO
BAB I, MENERANGKAN BETAPA SULITNYA UNTUK DAPAT MENDENGARKAN HUKUM ICHINEN SANZEN
BAB II, MENERANGKAN GARIS BESAR ISI KALIMAT
BAB III, MENERANGKAN JUMLAH ANGKA DARI ICHINEN SANZEN
BAB IV, MENERANGKAN WAJAH 3000 YANG DICAKUPI DALAM ICHINEN
BAB V, DENGAN MENERANGKAN PERBANDINGAN ANTARA AJARAN SEMENTARA DAN SESUNGGUHNYA (GONJITSU) UNTUK MENJELASKAN ICHINEN SANZEN
BAB VI, DENGAN MENERANGKAN PERBANDINGAN ANTARA AJARAN BAYANGAN DENGAN BADAN SEBENARNYA (HONMON DAN SYAKUMON) UNTUK MENJELASKAN ICHINEN SANZEN
BAB VII, MENUNJUKAN DAN MENERANGKAN ICHINEN SANZEN DENGAN MEMPERBANDINGKAN HUKUM AGAMA BUDHA PEMBIBITAN DENGAN HUKUM AGAMA BUDHA PEMANENAN
BAB VIII, MENUNJUKKAN ICHINEN SANZEN YANG SESUNGGUHNYA DAN TEORI
BAB IX, MENJELASKAN ALASAN MENGAPA BELUM TERSEBARNYA PADA MASA SHOHO DAN ZOHO
BAB X, MENUNJUKAN PENYEBARLUASAN DHARMA AGUNG PADA MASA MUTAKHIR DHARMA